Erick Thohir Jelang Timnas Indonesia U17 Vs Zambia U17

Indonesia5 Views

Erick Thohir Jelang Timnas Indonesia U17 Vs Zambia U17 Menjelang pertandingan pembuka grup H Piala Dunia U-17 di Qatar, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan pesan khusus kepada skuad Timnas Indonesia U17 dan rakyat yang mendukung. Saat Garuda Muda bersiap menantang Zambia U17, suasana bergemuruh di dalam negeri—tentang harapan, tekad, dan mimpi besar untuk sepak bola muda Indonesia.

Erick Thohir menegaskan bahwa laga tersebut bukan sekadar ajang uji coba internasional, namun momentum yang sangat penting bagi karakter dan identitas tim. Ia meminta seluruh stakeholder hingga suporter untuk bersatu memberi dukungan tanpa syarat agar pemain muda tampil lepas dan penuh percaya diri.

“Ketika bendera merah putih berkibar, bukan hanya nama kita yang dibawa tetapi harapan segenap bangsa.”


Persiapan Timnas U17 Indonesia Menuju Laga

Timnas U17 Indonesia telah menjalani persiapan intensif menjelang turnamen tersebut. Pelatihan dilaksanakan di dalam dan luar negeri, termasuk pemusatan latihan di Dubai serta laga uji coba melawan tim-tim dari berbagai konfederasi untuk meningkatkan kesiapan teknis dan mental. Pelatih, staf, dan pemain menyadari bahwa lawan Zambia bukanlah lawan ringan—mereka datang dengan semangat kompetisi tinggi.

Erick Thohir menyebut bahwa persiapan panjang tersebut memerlukan solidaritas dan dukungan dari semua pihak. Ia menghimbau agar masyarakat Indonesia tetap berada di balik tim, memberikan dorongan positif, dan menjauhkan ekspektasi yang membebani.

“Dukungan kita bukan sekadar tepuk tangan di stadion, tapi keyakinan yang kita kirim lewat doa dan harapan agar mereka tak gentar.”


Makna Penting Pertandingan Melawan Zambia

Laga melawan Zambia U17 menjadi pembuka bagi perjalanan Garuda Muda di Piala Dunia U17 2025 yang dihelat di Qatar. Selain sebagai tahap pembuktian bagi para pemain muda, pertandingan ini juga akan menjadi tolak ukur kesiapan Indonesia untuk bersaing di level global.

Erick Thohir menekankan bahwa pertandingan ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi soal mentalitas bertanding dan tampil tanpa rasa takut. Ia ingin para pemain memahami bahwa kesempatan ini adalah panggung besar yang hanya datang sekali untuk sebagian dari mereka.

“Saat lampu sorot menyala, janganlah kita berpikir tentang siapa lawan, melainkan pikirkan bagaimana kita bisa menunjukkan siapa kita sebenarnya.”


Pesan Khusus untuk Para Pemain Muda

Dalam pesannya, Erick Thohir memberi tiga pilar utama yang harus dibawa pemain ke lapangan: keberanian, kebersamaan, dan kerendahan hati. Ia mengingatkan bahwa generasi U17 adalah masa depan sepak bola Indonesia, sehingga sikap dan kerja keras mereka akan menentukan lanjutan perjalanan timnas di kategori usia yang lebih tinggi.

Pemain muda diminta untuk percaya drama mereka, berani mengambil tanggung jawab, dan belajar dari setiap situasi dalam pertandingan. Erick juga mengingatkan kepada pemain agar menjaga disiplin luar lapangan, karena karakter dibentuk bukan hanya saat 90 menit di lapangan, tapi juga di kehidupan sehari-hari.

“Keberanian bukan berarti tak punya rasa takut, tapi bermain meskipun rasa takut itu ada.”


Harapan untuk Suporter dan Masyarakat Indonesia

Erick Thohir juga menyampaikan pesan kepada jutaan suporter Indonesia yang akan menyaksikan laga dari rumah masing-masing atau bahkan di Qatar. Ia meminta agar dukungan diberikan dengan cara yang positif dan membangun—tanpa tekanan yang berlebihan kepada pemain. Suporter diminta menjadi kekuatan angin di belakang tim, bukan pembebanan di depan mereka.

Ia mengajak masyarakat untuk tetap tenang, percaya proses, dan menikmati setiap langkah Garuda Muda. Karena menurutnya, suporter yang memahami dan menghargai proses justru menjadi pendorong utama semangat tim.

“Sahutan suporter yang paling membekas bukanlah sorak ketika gol tercipta, tapi tepuk ketika tim kehilangan bola dan bangkit lagi.”


Tantangan yang Menanti di Lapangan

Pertandingan melawan Zambia U17 tentu tidak mudah. Zambia dikenal dengan kemampuan fisik yang kuat dan semangat juang yang tinggi di level usia muda. Tantangan lainnya adalah tekanan turnamen besar, cuaca dan kondisi lapangan yang berbeda dari Indonesia, serta ekspektasi publik yang mulai meningkat.

Erick Thohir mengingatkan bahwa tim harus siap menghadapi hal tersebut dengan kepala dingin. Pemain perlu menjaga kondisi fisik, menghindari kesalahan individu, dan memanfaatkan peluang yang muncul dengan cepat. Selain itu, penguasaan taktik dan adaptasi terhadap lawan yang berbeda gaya juga menjadi kunci.

“Menjadi besar bukan soal menghindari tantangan, tapi soal belajar agar tantangan itu tidak membuang kita ke tepi.”


Pengaruh Pemain Muda yang Membawa Harapan

Skuad U17 Indonesia kali ini dikenal membawa wajah baru yang segar. Banyak dari mereka belum dikenal luas publik, tetapi telah menunjukkan potensi besar di kompetisi domestik dan pemusatan latihan internasional. Erick Thohir menyebut bahwa ini adalah waktunya mereka bersinar.

Ia menambahkan bahwa setiap aksi di lapangan akan dicatat bukan hanya sebagai statistik, namun juga sebagai cerita perjalanan—tentang kegigihan, semangat tim, dan membangun karakter bangsa melalui sepak bola.

“Momen seperti ini adalah batu loncatan. Kita bukan hanya mencari pemenang sebuah pertandingan, tapi ingin menghadirkan generasi atlet yang siap membawa bendera ke puncak.”


Ekosistem Sepak Bola Indonesia di Mata Erick Thohir

Sebagai Menpora sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga melihat pertandingan ini sebagai ujian bagi ekosistem sepak bola Indonesia. Ia menegaskan bahwa fasilitas, pembinaan usia muda, dan dukungan kelembagaan harus terus diperkuat agar hasil positif tidak hanya muncul sesaat tapi berkelanjutan.

Dalam pesannya, ia menyebut bahwa prestasi tidak dibangun dalam semalam—melainkan melalui sistem yang tepat, sinergi antar stakeholder, serta mental pemain yang disiapkan sejak usia muda. Laga tersebut adalah pengingat bahwa setiap elemen harus bekerja bersama: pelatih, klub, federasi, hingga komunitas suporter.

“Sepak bola bukan hanya tentang hari ini. Ini adalah investasi untuk lima, sepuluh, bahkan dua puluh tahun ke depan.”


Optimisme dan Tanggung Jawab Bersama

Dengan segala persiapan yang telah dilakukan dan semangat yang menggelora. Erick Thohir mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk optimis tetapi tetap realistis. Ia berharap bahwa pertandingan melawan Zambia bisa menjadi awal dari perjalanan panjang menuju prestasi yang lebih besar.

Tanggung jawab tidak hanya ada di pundak para pemain, tetapi juga di tangan seluruh rakyat yang mencintai sepak bola. Doa, dukungan, dan kesabaran semua elemen menjadi bahan bakar bagi Garuda Muda.

“Optimisme tanpa kerja keras hanya jadi mimpi. Kerja keras tanpa optimisme hanya jadi rutinitas. Keduanya bersama akan jadi cerita yang layak dikenang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *