PSM Makassar Tunjuk Pelatih Interim Usai Ditinggal Bernardo

Indonesia48 Views

PSM Makassar Tunjuk Pelatih Interim Usai Ditinggal Bernardo Kabar mengejutkan datang dari klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, PSM Makassar. Setelah berbulan-bulan diterpa isu internal dan hasil yang tak stabil di Liga 1, manajemen akhirnya mengumumkan bahwa Bernardo Tavares resmi tidak lagi menangani tim. Dalam waktu yang hampir bersamaan, pihak klub langsung menunjuk sosok pelatih interim yang akan memimpin skuad Juku Eja hingga akhir musim.

Langkah cepat ini dilakukan demi menjaga kestabilan tim yang tengah berada dalam situasi krusial. Keputusan tersebut menjadi topik hangat di kalangan suporter, yang selama ini terbelah antara loyalitas terhadap sang pelatih asal Portugal dan keinginan akan pembaruan di tubuh tim.

Perpisahan Emosional Bernardo Tavares dan PSM Makassar

Bernardo Tavares bukan sosok asing di Makassar. Pelatih berkebangsaan Portugal itu datang pada 2022 dan langsung membawa PSM menorehkan sejarah. Di bawah arahannya, Juku Eja berhasil menjuarai Liga 1 musim 2022/2023, gelar yang sudah lama dinantikan oleh publik sepak bola Makassar. Gaya kepelatihannya yang tegas dan kedisiplinan taktisnya menjadikan PSM tim yang sulit dikalahkan, baik di kandang maupun tandang.

Namun, kisah manis itu tampaknya berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan. Musim 2024/2025 berjalan tidak sesuai harapan. Beberapa hasil buruk, cedera pemain inti, dan dinamika internal membuat hubungan antara Tavares dan manajemen mulai renggang. Meski tidak ada pernyataan resmi yang menyebutkan adanya konflik, rumor ketidakharmonisan di ruang ganti sudah berembus sejak beberapa pekan terakhir.

Dalam pernyataannya, Tavares mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemain dan pendukung PSM. Ia menyebut Makassar akan selalu menjadi bagian dari perjalanan kariernya.

“Saya datang sebagai pelatih, tapi pergi sebagai bagian dari keluarga besar PSM. Kota ini penuh gairah, dan suporter mereka luar biasa.”

Manajemen Bergerak Cepat, Pelatih Interim Diumumkan

Tak butuh waktu lama bagi manajemen PSM untuk mengambil langkah lanjutan. Dalam konferensi pers yang digelar di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, pihak klub mengumumkan nama Syamsuddin Batola sebagai pelatih interim yang akan memimpin tim sementara waktu.

Syamsuddin bukan sosok baru bagi PSM. Ia pernah menjadi asisten pelatih di era sebelumnya dan dikenal memahami karakter pemain lokal Makassar. Dengan penunjukan ini, diharapkan ada kontinuitas taktik dan suasana ruang ganti yang lebih kondusif.

Manajemen juga menyatakan bahwa mereka akan melakukan evaluasi menyeluruh sebelum menentukan pelatih permanen untuk musim berikutnya. Meski begitu, Syamsuddin memiliki peluang untuk dipertahankan jika mampu menunjukkan hasil positif di sisa kompetisi.

“Penunjukan pelatih interim bukan sekadar tambal sulam. Ini adalah langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan tim dan suporter.”

Tantangan Berat di Depan Mata

Syamsuddin mewarisi tim yang sedang dalam periode sulit. PSM saat ini masih berjuang di papan tengah klasemen, dengan performa yang inkonsisten. Beberapa pemain kunci seperti Everton Nascimento dan Wiljan Pluim juga mengalami cedera ringan yang membuat kekuatan tim menurun.

Selain itu, jadwal padat di sisa kompetisi menjadi tantangan tersendiri. Dalam dua pekan ke depan, PSM harus menghadapi lawan berat seperti Persib Bandung dan Borneo FC — dua tim yang tengah on fire di jalur perebutan posisi puncak.

Syamsuddin menyatakan akan fokus pada perbaikan mental dan keseimbangan tim, terutama dalam transisi menyerang dan bertahan. Ia juga menegaskan akan mengembalikan gaya khas PSM: cepat, agresif, dan penuh determinasi.

“PSM tidak boleh kehilangan jati dirinya. Kita harus bermain dengan semangat Bugis yang pantang mundur, bukan hanya mencari hasil, tapi juga menjaga kehormatan klub.”

Respon Suporter: Antara Harapan dan Kekhawatiran

Reaksi pendukung PSM Makassar atas perpisahan dengan Bernardo Tavares terbagi dua. Sebagian suporter merasa keputusan itu terlalu cepat, mengingat Tavares baru saja membawa kejayaan musim lalu. Namun, sebagian lainnya menilai bahwa perubahan memang diperlukan agar tim tak terjebak dalam stagnasi.

Di media sosial, tagar #TerimaKasihTavares dan #PSMReborn sempat menjadi trending di Twitter Indonesia. Banyak suporter mengirimkan pesan perpisahan yang emosional kepada sang pelatih, sementara yang lain mulai membicarakan harapan terhadap pelatih baru.

Kelompok suporter The Macz Man menyampaikan pernyataan resmi bahwa mereka mendukung penuh keputusan manajemen selama itu bertujuan untuk memperbaiki performa tim. Mereka juga mengingatkan agar siapa pun pelatihnya, komunikasi dengan basis suporter tetap dijaga.

“Pelatih boleh datang dan pergi, tapi semangat PSM harus tetap hidup di dada kami.”

PSM Catatan Prestasi dan Warisan Bernardo Tavares

Tak bisa dipungkiri, Bernardo Tavares meninggalkan jejak kuat di PSM. Di bawah asuhannya, klub ini menemukan kembali identitasnya sebagai tim tangguh dan disiplin. Ia mengubah pola permainan dari serangan langsung menjadi gaya yang lebih terstruktur, dengan pressing tinggi dan penguasaan bola.

Selain membawa trofi Liga 1, Tavares juga sukses menembus kompetisi Asia melalui Piala AFC. Meskipun langkah mereka terhenti di fase grup, performa PSM di kancah internasional cukup mengesankan untuk ukuran klub Indonesia yang baru kembali ke kompetisi kontinental.

Pelatih asal Portugal itu juga dikenal berani memberi kesempatan kepada pemain muda. Nama-nama seperti Dzaky Asraf, Ramadhan Sananta, dan Agung Mannan mendapat banyak menit bermain berkat kepercayaan darinya. Kini, regenerasi yang ia bangun menjadi modal penting bagi pelatih berikutnya.

“Warisan terbesar Tavares bukan hanya piala, tapi mental juang pemain muda Makassar yang tumbuh di bawah didikannya.”

Dinamika Ruang Ganti dan Evaluasi Manajemen

Kendati berprestasi, isu disharmoni di tubuh tim mulai muncul sejak pertengahan musim. Beberapa laporan menyebutkan adanya perbedaan pandangan antara Tavares dan manajemen dalam hal transfer pemain serta strategi rotasi. Sejumlah pemain senior dikabarkan merasa frustasi dengan gaya komunikasi sang pelatih yang keras dan blak-blakan.

Manajemen akhirnya melakukan evaluasi menyeluruh. Keputusan berpisah diambil dengan mempertimbangkan keseimbangan tim dan arah jangka panjang klub. Dalam rilis resmi, PSM menegaskan bahwa hubungan dengan Tavares tetap baik dan pemutusan kerja sama dilakukan secara profesional.

Langkah cepat menunjuk pelatih interim menunjukkan keseriusan manajemen dalam menjaga ritme tim. Sebab, terlalu lama tanpa nakhoda bisa berakibat fatal di tengah ketatnya persaingan Liga 1.

Strategi Baru di Era Interim PSM

Dalam sesi latihan perdananya, Syamsuddin Batola terlihat lebih santai dalam pendekatan terhadap pemain. Ia memulai sesi dengan permainan ringan dan motivasi tim. Fokus utama adalah mengembalikan kepercayaan diri pemain setelah serangkaian hasil imbang dan kekalahan.

Syamsuddin juga berencana melakukan perubahan formasi dari 4-3-3 ke 4-2-3-1 agar lebih fleksibel menghadapi tim lawan. Ia ingin memperkuat lini tengah dan memaksimalkan kecepatan pemain sayap seperti Dzaky dan Yakob Sayuri.

Selain itu, pelatih interim ini berjanji akan lebih terbuka dengan media dan pendukung. Ia menyebut komunikasi menjadi kunci agar atmosfer tim tetap positif.

“Sepak bola Makassar bukan hanya soal strategi. Ini soal jiwa, tentang bagaimana kita bermain untuk nama besar di dada, bukan angka di papan skor.”

Dampak Finansial dan Citra Klub

Pergantian pelatih di tengah musim tentu berdampak pada sisi finansial. Kontrak Tavares yang masih berjalan harus diselesaikan secara baik-baik. Namun, sumber internal menyebut bahwa manajemen sudah menyiapkan skema penyelesaian kontrak agar tidak mengganggu kestabilan finansial klub.

Dari sisi citra, keputusan ini dinilai berani. Banyak pihak melihat langkah PSM sebagai upaya menegaskan bahwa klub memiliki visi jangka panjang dan tidak bergantung pada satu figur. Di tengah kompetisi yang semakin profesional, keputusan tegas semacam ini bisa menunjukkan kematangan manajemen dalam mengelola tim.

Beberapa analis sepak bola bahkan memuji langkah cepat tersebut. Menurut mereka, pelatih hebat memang penting, tapi keberlangsungan klub jauh lebih utama.

“PSM memperlihatkan kedewasaan manajemen. Mereka tidak takut mengambil keputusan sulit demi menjaga masa depan klub.”

Harapan Baru untuk Juku Eja PSM

Kini, fokus seluruh elemen PSM tertuju pada sisa musim. Dengan kepemimpinan interim Syamsuddin Batola, tim diharapkan bisa bangkit dan kembali menunjukkan karakter tangguh khas Makassar.

Pemain-pemain muda diberi kesempatan untuk membuktikan diri, sementara pemain senior seperti Pluim dan Yance Sayuri diharapkan menjadi panutan di ruang ganti. Dukungan suporter pun akan menjadi kunci utama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *